EAS APSI D 2023

Nama   : Rayhan Arvianta Bayuputra

NRP     : 5025211217

Kelas    : APSI D

TA        : 2023 (Genap)


    Cafe Ijjo adalah restoran yang populer dan sibuk di kota besar. Restoran ini melayani berbagai jenis makanan dan minuman, dan memiliki berbagai layanan seperti makan di tempat, layanan pengiriman, dan pesanan online. Dalam mengelola operasional harian, restoran ini menghadapi beberapa tantangan, antara lain kesulitan dalam mengelola inventaris, mengatur pesanan, memantau kinerja karyawan, dan melacak data pelanggan.

    Untuk menyelesaikan tantangan tersebut, owner Cafe Ijjo ingin membuat aplikasi Sistem Informasi.Tujuan pengembangan aplikasi sistem informasi adalah untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas operasional restoran. Aplikasi ini akan membantu dalam mengelola inventaris, pesanan, pembayaran, dan data pelanggan, serta menyediakan berbagai fitur yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan memudahkan pengelolaan restoran.

Soal :

  1. Tuliskan kebutuhan sistem informasi apa saja yang ingin dimiliki oleh Cafe Ijjo
  2. Buatlah tahapan yang harus dilalui di dalam membangun aplikasi sistem restoran
  3. Apa yang dimaksud dengan model analisis? Ruang lingkup model analisis apa saja?
  4. Apakah fungsi model Desain. Yang termasuk model desain sebutkan
  5. Buatlah model analisis dari studi kasus di atas
  6. Buatlah model desain dari studi kasus di atas
  7. Dokumentasikan dalam bentuk video presentasi kemudian diembeded di blog.

1. Kebutuhan sistem informasi Cafe Ijjo

Sesuai deskripsi di atas, Cafe Ijjo membutuhkan sistem informasi untuk mengelola kebutuhan inventaris, pengaturan pesanan, pendataan dan peningkatan pelayanan pelanggan, sampai dengan kemudahan pengelolaan restoran. Berikut ini adalah rinciannya:

  1. Manajemen Inventaris: Sistem informasi harus dapat memantau stok bahan baku, mengelola persediaan, dan memberikan notifikasi jika ada barang yang perlu diisi ulang.
  2. Pengelolaan Pesanan: Sistem informasi harus memungkinkan pengelolaan pesanan secara efisien, termasuk penerimaan pesanan, pengaturan waktu pengiriman, dan pemantauan status pesanan.
  3. Pembayaran dan Keuangan: Sistem informasi harus memfasilitasi pembayaran pelanggan dengan berbagai metode, seperti tunai, kartu kredit, atau pembayaran digital. Selain itu, sistem ini harus dapat melacak pendapatan harian, menghasilkan laporan keuangan, dan mengelola faktur pelanggan.
  4. Manajemen Karyawan: Sistem informasi harus membantu mengelola jadwal kerja karyawan, melacak kinerja mereka, dan mempermudah komunikasi internal.
  5. Pelacakan Data Pelanggan: Sistem informasi harus mencatat data pelanggan, seperti informasi kontak, preferensi, dan riwayat pesanan. Hal ini akan memungkinkan Cafe Ijjo untuk memberikan pengalaman yang disesuaikan dan mengelola program loyalitas.

2. Tahapan yang harus dilalui di dalam membangun aplikasi sistem restoran

Aplikasi sistem restoran membutuhkan key-features yang dapat memudahkan serta meningkatkan efisiensi kinerja restoran. Dalam perancangannya, berikut ini adalah tahapan-tahapan penting dalam pembangunan aplikasi sistem restoran:

  1. Identifikasi Kebutuhan: Menentukan kebutuhan sistem informasi dengan mengumpulkan informasi dari pemilik restoran, karyawan, dan pelanggan.
  2. Analisis Persyaratan: Menganalisis persyaratan yang telah diidentifikasi, menguraikan fungsionalitas yang diperlukan, dan membuat dokumen persyaratan.
  3. Desain Sistem: Merancang struktur sistem informasi, termasuk arsitektur, basis data, antarmuka pengguna, dan integrasi dengan sistem lain (jika ada).
  4. Pengembangan: Membangun aplikasi sistem restoran berdasarkan desain yang telah dibuat, termasuk pengkodean, pengujian, dan debugging.
  5. Implementasi: Mengimplementasikan aplikasi sistem informasi di restoran, menginstal perangkat lunak yang diperlukan, dan melatih karyawan dalam penggunaannya.
  6. Pengujian: Melakukan pengujian menyeluruh untuk memastikan aplikasi sistem restoran berfungsi dengan baik, memenuhi persyaratan, dan bebas dari kesalahan.
  7. Peluncuran: Meluncurkan aplikasi sistem restoran ke pengguna akhir, seperti karyawan dan pelanggan, dan memastikan sistem ini siap digunakan secara penuh.
  8. Pemeliharaan dan Peningkatan: Melakukan pemeliharaan rutin, perbaikan bug, serta mengembangkan fitur tambahan sesuai kebutuhan yang muncul.


3. Model analysis dan ruang lingkupnya

    Model analisis adalah suatu konsep atau kerangka kerja yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengorganisir variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis data. Model analisis membantu memahami hubungan antara variabel dan bagaimana variabel tersebut akan digunakan untuk mendapatkan kesimpulan yang diinginkan. Dengan menggunakan model analisis yang tepat, peneliti dapat merancang dan mengatur data yang akan dianalisis, sehingga memungkinkan untuk melakukan analisis yang sistematis dan menyeluruh. Berikut ini adalah ruang lingkup dari Model Analysis:

  1. Analisis Kebutuhan: Mengidentifikasi kebutuhan bisnis, menganalisis persyaratan fungsional dan nonfungsional, serta mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk merancang sistem.
  2. Analisis Proses Bisnis: Memahami dan menganalisis proses bisnis yang ada, mengidentifikasi area yang dapat ditingkatkan, dan merancang proses bisnis yang efisien.
  3. Analisis Data: Mengidentifikasi data yang perlu disimpan, dianalisis, dan digunakan dalam sistem informasi, serta merancang struktur data yang efektif.
  4. Analisis Pengguna: Menganalisis pengguna yang akan menggunakan sistem, memahami kebutuhan mereka, dan merancang antarmuka pengguna yang sesuai.
  5. Analisis Risiko: Mengidentifikasi risiko yang terkait dengan implementasi sistem informasi, seperti risiko keamanan data atau risiko teknis, serta merancang langkah-langkah mitigasi yang sesuai.

4. Fungsi model desain dan yang termasuk kepadanya

    Fungsi model Desain dalam pengembangan sistem informasi adalah merancang komponen-komponen sistem secara detil, termasuk arsitektur, basis data, antarmuka pengguna, keamanan, integrasi sistem, dan pengujian. Berikut adalah beberapa aspek yang termasuk dalam model desain:

  1. Diagram Kelas (Class Diagram): Model ini digunakan untuk menggambarkan struktur kelas, atribut, metode, dan hubungan antara kelas dalam sistem. Diagram kelas membantu dalam memvisualisasikan entitas-entitas utama dan hubungan di antara mereka.
  2. Diagram Sekuens (Sequence Diagram): Model ini digunakan untuk menggambarkan urutan pesan dan interaksi antara objek dalam sistem. Diagram sekuen membantu dalam memahami alur eksekusi dan interaksi antara objek-objek dalam skenario tertentu.
  3. Diagram Komponen (Component Diagram): Model ini digunakan untuk menggambarkan komponen-komponen dalam sistem dan hubungan antara mereka. Diagram komponen membantu dalam memahami cara komponen-komponen tersebut berinteraksi dan berkolaborasi untuk menjalankan sistem.
  4. Diagram Antarmuka Pengguna (User Interface Diagram): Model ini digunakan untuk menggambarkan antarmuka pengguna sistem. Diagram antarmuka pengguna membantu dalam merancang tampilan dan interaksi antarmuka yang digunakan oleh pengguna.
  5. Diagram Basis Data (Database Diagram): Model ini digunakan untuk menggambarkan struktur basis data, tabel, relasi, dan keterhubungannya. Diagram basis data membantu dalam merancang skema basis data yang mencerminkan kebutuhan dan hubungan antara entitas dalam sistem.
  6. Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram): Model ini digunakan untuk menggambarkan aliran data dalam sistem dan transformasi yang terjadi. Diagram aliran data membantu dalam memahami bagaimana data bergerak melalui sistem dan bagaimana proses mengubah data tersebut.
  7. Diagram Aliran Kerja (Workflow Diagram): Model ini digunakan untuk menggambarkan alur kerja proses bisnis atau aktivitas dalam sistem. Diagram aliran kerja membantu dalam memahami urutan langkah-langkah dan keputusan yang terjadi dalam proses bisnis.

5. Model analisis dari studi kasus di atas

a. Requirement Definition


b. Use Case Diagram




6. Model desain dari studi kasus di atas

a. DFD

b. CDM

c. LDM

d. PDM




Comments

Popular Posts